SURAT UNTUK ANAKU

Assalamualaikum


Tulisan ini dari Ayah, untukmu anaku
Entah nanti diusiamu yang ke berapa kelak, dan itupun kalau kamu membacanya. Anaku tak terasa di hari ini hampir 4 tahun lamanya kamu tidak lagi tinggal bersama ayah, dan apa yang ayah rasakan sampai saat ini adalah rasa bersalah akan apa yang sudah terjadi, semua salah kami ibu dan ayahmu, semua ini adalah akibat dari sebuah keputusan yang sangat berat untuk diambil ayah dan ibumu, sehingga kamu menjadi korban, terutama akan kasih dan sayang, perhatian, juga perlindungan dari ayah, namun hanya ketegasan dan keputusan inilah yang menurut kami sebagai jalan terbaik, yang tentunya sudah banyak dipertimbangkan dan dibicarakan meski kami tahu akan segala konsekuensinya. Sekali lagi ayah minta maaf nak. sampai kapanpun sayang dan cinta ayah tidak akan pernah luntur, tidak akan pernah tergantikan oleh apapun, bagi kami ayah dan ibumu apapun akan kami perjuangkan demi masa depanmu.


Seiring berjalannya waktu tak terasa kamu sudah semakin dewasa, semakin mengerti akan keadaan sekitarmu, dan nanti akan semakin mengerti dan memahami segala keadaan, besar harapan ayah kelak kamu akan lebih bijaksana dalam menyikapi keadaan ayah dan ibumu, sedih, marah, kecewa mungkin yang akan ada dibenakmu ketika kamu sudah dewasa nanti, namun kami tidak akan pernah membantah itu anaku,  sekali lagi maafkan kami, maafkan kedua orangtuamu ini, kedua sosok manusia yang penuh dosa dan salah, tapi bagaimanapun kami adalah orang tuamu nak, orang tua yang selalu mendoakan mu, yang selalu akan mendukungmu, dan selalu berusaha melindungi dan membimbingmu, Andaikan saja ada suatu alat yang mampu memvisualkan isi hati kami nak, kamu akan tahu seberapa besar dan dalamnya sayang kami dan cinta kami kepadamu, dan kamu akan tahu seberapa sedihnya hati ini nak, terutama ayah nak, dimanapun dan kapanpun selalu teringat akan kamu anaku, sampai kapanpun hati ini, sayang ini, cinta ini...hanya kamu anaku

Besar harapan ayah, kamu janganlah meninggalkan dan menanggalkan hatimu untuk kami orang tuamu nak, kami tidak meminta apapun, kecuali DOA darimu dan memafkan kami,  kelak bila kamu sukses, jadi orang hebat dan besar ayah tidak meminta hartamu, uangmu, selain doa dan maafmu, ayah hanya meminta kamu untuk selalu menjenguk ayah, agar ayah bisa memelukmu, agar ayah bisa mencium keningmu, dan kelak apabila tiba waktunya ayah dipanggil sang khalik, ayah hanya memintamu untuk selalu mendoakan ayah agar ayah tenang, ayah selalu ingat candamu, tawamu bahkan tangismu nak ketika kamu minta jajan, ketika kamu ga mau segera mandi pabila ayah suruh kamu mandi karena hari sudah sore, dan...ayah selalu ingat ketika kamu sedang tidur disamping ayah. hati ini serasa ingin teriak, menjerit keras, hanya kesedihan yang selalu menemani nak, mungkin ini menjadi hukuman bagi ayah nak, larut dalam kerinduan dan kesedihan, tapi memang itu kenyataan yang terjadi, konsekuensi yang harus diterima, konsekuensi dari sebuah keputusan dari kami yang menciptakan keaadan ini, MAAF iya, hanya kata MAAF dari kami kedua orangtuamu ini anaku

Anaku, maafkan ayah dan ibumu ketika kami memarahimu ketika kamu menangis, bukan berarti kami benci atau kamu berbuat salah, tapi kami sedang membentukmu agar kamu bisa tegar tidak cengeng dalam menghadapi kerasnya kehidupan nanti, mafkan ayah ketika ayah pulang terlambat dan selalu terlambat, bukan berati ayah kurang memperhatikanmu, bukan berarti ayah tidak meluangkan waktu ayah untukmu, melainkan ayah harus mencari nafkah, harus bekerja   untuk memenuhi segala kebutuhan mu anaku, sekali lagi sampai kapanpun, MAAFKAN KAMI ANAKU

MAAFKAN AYAH, MAAFKAN IBUMU

Anaku, suatu saat nanti, kamu pasti akan lebih mandiri, tanpa kami berdua, dan dengan segala keadaan yang lebih baik, kamu harus siap menghadapi perjalanan kehidupan untuk mengejar cita citamu, keinginanmu, untuk menjadi manusia yang lebih tangguh dan siap dalam menghadapi segala rintangan kehidupan, masamu akan sangat berbeda dengan masa kami, dalam segala hal

GHAFNIE SATRIA BASMANDIAR kelak jadilah orang hebat dan besar dan janganlah menjadi priadi yang sombong, karena tidak ada yang pantas disombongkan di hadapan TUHANMU

mungkin cukup sekian tulisan dari ayah anaku, 



Wa'alaikumussalam Wr, Wb


Jatisawit - Bumiayu, Jumat 7 Maret 2019 
Jam 00.33 WIB